Sudah seminggu ini aku terkena penyakit Herpes Zoster, bagaimana awal mulanya penyakit ini bersarang ditubuhku jujur gue nggak tahu. Beberapa hari sebelum tahu terserang herpes badanku rasanya nggak enak banget di bagian punggung sebelah kanan, seperti rasa pegal dan panas disertai rasa nyeri.. memang nggak sakit-sakit banget cuma lumayan menggangu aktifitas. karena rasanya yang pegal, aku minta dipijat , tapi kok nggak efek , rasanaya masih pegal aja, setalah beberapa hari mulai timbul bercak merah di punggung dan rasanya perih, tanya ke suami, " Pa di punggungku ada apa yach"? kok rasanya nggak enak... "Oh cuma kayak mau tumbuh jerawat", kata suamiku ... ya sudah... didiamkan .... Pas di kantor iseng-iseng tanya sama temen, eh punggungku ada apa yach,,, kok kayaknya sakit... sambil buka baju.... " Eh kayaknya Herpes dech , Iya Herpes nich... selanjutnya obrolan seputar herpes dimulai, gimana gejalanya, kenapa sampai bisa terkena dsb dsb.... penasaran aku sibuk search di google dan nemu beberapa artikel yang cukup informatif mengenai penyakit ini.
Salah satu artikelnya sbb:
Herpes zoster (Shingles atau sinanaga) adalah suatu penyakit yang membuat sangat nyeri (rasa sakit yang amat sangat). Penyakit ini juga disebabkan oleh virus herpes yang juga mengakibatkan cacar air (virus varisela zoster). Seperti virus herpes yang lain, virus varisela zoster mempunyai tahapan penularan awal (cacar air) yang diikuti oleh suatu tahapan tidak aktif. Kemudian, tanpa alasan virus ini jadi aktif kembali, menjadikan penyakit yang disebut sebagai herpes zoster.
Kurang-lebih 20 persen orang yang pernah cacar air lambat laun akan mengembangkan herpes zoster. Keaktifan kembali virus ini kemungkinan akan terjadi pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah. Ini termasuk orang dengan penyakit HIV, dan orang di atas usia 50 tahun.
Herpes zoster hidup dalam jaringan saraf. Kejangkitan herpes zoster dimulai dengan gatal, mati rasa, kesemutan atau rasa nyeri yang parah pada daerah bentuk tali lebar di dada, punggung, atau hidung dan mata. Walaupun jarang, herpes zoster dapat menular pada saraf wajah dan mata. Ini dapat menyebabkan jangkitan di sekitar mulut, pada wajah, leher dan kulit kepala, dalam dan sekitar telinga, atau pada ujung hidung.
Jangkitan herpes zoster hampir selalu terjadi hanya pada satu sisi tubuh. Setelah beberapa hari, ruam muncul pada daerah kulit yang berhubungan dengan saraf yang meradang. Lepuh kecil terbentuk, dan berisi cairan. Kemudian lepuh pecah dan berkeropang.
Jika lepuh digaruk, infeksi kulit dapat terjadi. Ini membutuhkan pengobatan dengan antibiotik dan mungkin menimbulkan bekas.
Biasanya, ruam hilang dalam beberapa minggu, tetapi kadang-kadang rasa nyeri yang parah dapat bertahan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Kondisi ini disebut “neuralgia pascaherpes”.
Herpes Zoster dan HIV
Herpes zoster bukan infeksi yang menyebutkan kita AIDS.
Penelitian baru terhadap Odha menemukan bahwa angka herpes zoster tertinggi terjadi pada:
laki-laki gay dan biseks
orang di bawah usia 29 tahun
orang dengan kadar CD4 di bawah 500
orang kulit putih
Herpes zoster dapat terjadi pada orang dengan HIV baru setelah mereka mulai memakai obat antiretroviral. Kasus herpes zoster ini kemungkinan diakibatkan pemulihan pada sistem kekebalan tubuh (lihat Lembaran Informasi 483).
Bagaimana Herpes Zoster Menular?
Herpes zoster hanya dapat terjadi setelah kita mengalami cacar air. Jika orang yang sudah menderita cacar air berhubungan dengan cairan dari lepuh herpes zoster, kita tidak dapat ‘tertular’ herpes zoster. Namun, kita yang belum menderita cacar air dapat terinfeksi herpes zoster dan mengembangkan cacar air. Jadi kita yang belum terinfeksi harus menghindari hubungan dengan ruam herpes zoster atau dengan bahan yang mungkin sudah menyentuh ruam atau lepuh herpes zoster.
Bagaimana Herpes Zoster Diobati?
Perawatan setempat untuk herpes zoster sebaiknya termasuk membersihkan lukanya dengan air garam dan menjaganya tetap kering. Gentian violet dapat dioleskan pada luka.
Beberapa jenis obat dipakai untuk mengobati herpes zoster. Obat ini termasuk obat anti-herpes, dan beberapa jenis obat penawar nyeri.
Obat anti-herpes: Pengobatan baku untuk herpes zoster adalah dengan asiklovir, yang dapat diberikan dalam bentuk pil atau secara intravena (infus) untuk kasus yang lebih parah.
Baru-baru ini, dua obat baru telah disetujui untuk pengobatan herpes zoster: famsiklovir dan valasiklovir yang diminum tiga kali sehari, dibanding dengan asiklovir yang diminum lima kali sehari. Semua obat ini paling berhasil apabila dimulai dalam tiga hari pertama setelah rasa nyeri herpes zoster mulai terasa.
Menghambat saraf (nerve blockers): Dokter sering meresepkan berbagai obat penawar nyeri untuk orang dengan herpes zoster. Karena rasa nyeri herpes zoster dapat begitu hebat, peneliti mencari cara untuk menghambat rasa nyeri tersebut. Suntikan obat bius dan atau steroid sedang ditelitikan sebagai menghambat saraf. Obat tersebut dapat disuntik pada saraf perifer atau pada sumsum tulang belakang (susunan saraf pusat).
Pengobatan kulit: Beberapa jenis krim, jel dan semprotan sedang ditelitikan. Obat ini memberi keringanan sementara pada rasa sakit. Capsaicin, senyawa kimia yang membuat cabe pedas, tampaknya berhasil baik. Tambahannya, pada 1999, obat bius lidokain dalam bentuk tempelan disetujui di AS. Tempelan ini, dengan nama merek Lidoderm, meringankan rasa nyeri pada beberapa orang dengan herpes zoster. Karena dioleskan pada kulit, risiko efek samping obat ini lebih rendah dibanding dengan obat penawar nyeri dengan bentuk pil.
Obat penawar nyeri lain: Beberapa obat yang biasanya dipakai untuk mengobati depresi, epilepsi dan rasa sakit yang parah kadang kala dipakai untuk nyeri herpes zoster. Obat tersebut dapat menimbulkan berbagai efek samping. Nortriptilin adalah obat anti-depresi yang paling umum dipakai untuk nyeri herpes zoster. Pregabalin adalah obat anti-elepsi yang juga dipakai untuk rasa nyeri setelah herpes zoster.
Dapatkah Herpes Zoster Dicegah?
Saat ini, belum ada cara untuk meramalkan jangkitan herpes zoster.
Ada penelitian yang menunjukkan bahwa dengan vaksinasi orang yang lebih tua dengan vaksin cacar air yang lebih kuat daripada yang biasa dipakai untuk anak dapat meningkatkan jenis kekebalan yang dianggap perlu untuk melawan virus. Para peneliti berharap peningkatan kekebalan ini akan mengurangi risiko herpes zoster pada kehidupan selanjutnya.
Zostavaks, sebuah vaksin terhadap herpes zoster, sudah disetujui di AS. Namun vaksin ini belum diuji coba pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah, termasuk Odha.
Garis Dasar
Herpes zoster adalah penyakit yang tidak dapat diramalkan dan membuat sangat nyeri. Penyakit ini disebabkan virus yang menjadi aktif kembali setelah pernah mengakibatkan cacar air. Walaupun tidak secara langsung dikaitkan dengan HIV, herpes zoster tampaknya lebih sering terjadi pada Odha.
Walaupun herpes zoster dapat hilang dalam beberapa minggu, rasa nyeri yang parah dapat berlanjut selama beberapa bulan.
Vaksin terhadap herpes zoster telah disetujui di AS, tetapai vaksin ini belum diuji coba pada Odha.
Penyakit ini diobati dengan asiklovir, diminum lima kali sehari, atau pada kasus yang parah diberikan lewat infus. Dua obat yang lebih baru, famsiklovir dan valasiklovir, kelihatan lebih efektif terhadap rasa nyeri yang timbul akibat herpes zoster, dan hanya perlu diminum tiga kali sehari.
Bisa jadi sangat sulit menahan rasa nyeri akibat herpes zoster. Suatu pengobatan baru adalah tempelan obat bius yang dapat ditempelkan langsung pada kulit.
Ada juga artikel lainnya
Kalau cacar air setiap orang harus kena, naah keluarganya lagi namanya herpes zoster itu kenanya selalu bisa dipunggung sebelah kiri atau kanan. Katanya dari virus cacar air bisa bermanifestasi menjadi cacar zoster. Nah cacar zoster (kadang orang bilang cacar ular) bisa tertular dari udara, handuk, dan lain-lain itu ruam lepuh di punggung depan atau belakang. Kalau sudah sembuh itu virus masih tinggal di tubuh kita bersembunyi di saraf atau tendon(CMIIW). Nanti kalau tubuh kita lemah itu bisa berulang muncul lagi.
Kalau HSV dibagi dua yaitu HSV 1 (di mulut atau pinggang ke atas) dan HSV 2 (pinggang ke bawah). HSV 1 seperti sariawan di mulut bibir dan lain sebagainya ini juga ruam lepuh, kalau sudah sembuh tapi tidak sembuh total itu virus juga diam di tubuh dan bisa tinggal ditubuh, sewaktu-waktu kalau tubuh lemah bisa muncul lagi.
Nah yang ini HSV2 (herpes genitalis) katanya tidak bisa tertular melalui udara yang pasti tertular karena berhubungan sex, bisa muncul di vagina, dubur, selangkangan kaki. Ini juga tidak bisa sembuh. Kalau untuk laki-laki bisa terlihat tapi untuk perempuan tidak kelihatan. Kebetulan kemarin ke dokter bersama suami, dokterku sampai bilang makanya untuk suami hati-hati kalau mau jajan, kalau sekali kena herpes tidak akan sembuh seumur hidup menderita malahan akan menularkan ke istri, karena untuk wanita kalau kena tidak terlihat dari luar. Terus kata dokter makanan yang baik yaitu yang mengandung lisin, seperti telur dan ikan (CMIIW), brokoli juga bagus. Yang setahu aku itu saja, kalau pengobatan tradisionalnya aku tidak tahu tahu [Snd]
Dulu ketika saya akan program hamil, saya sempat juga periksa TORCH, dan salah hasilnya HSV Igg & IGM nya juga positif walaupun sedikit. Waktu itu saya juga kaget sempat bertanya-tanya kok bisa kena herpes? Padahal kami berdua tahu dan saling mengenal serta percaya sekali dengan kebersihan kami dalam menjaga diri (kami yakin dengan Iman kami dalam menjaga diri), sehingga hal ini tidak menjadikan kami saling tuding. Ternyata setelah saya tanya dokter, & kakak saya yang kebetulan bidan, Herpes yang dalam pemeriksaan TORCH itu bukanlah sejenis herpes yang akibat dari hubungan bebas suami istri, karena memang saya tidak pernah merasakan ada keluhan apapun dalam organ intim saya. Ternyata herpes tersebut kumannya berasal dari kebersihan keadaaan kita ketika berhubungan suami istri. Biasanya akibatnya karena Oral Sex, karena kadang mulut tidak dalam keadaan bersih, serta gigi berlubang & rusak.
Dan yang saya tahu memang TORCH tidak bisa sembuh total, tapi bisa dikalahkan dengan mempertahankan kesehatan tubuh kita. Waktu itu saya di kasih obatnya warna putih ada gambar kuda di tabletnya (namanya saya lupa). Setelah itu saya tidak pernah berobat lagi,karena memang dari dokter kandungannya (Prof.Samil), juga tidak terlalu membesarkan hal ini karena memang bukan herpes yang akibat hubungan bebas [Slv]
2 komentar:
Dh,
To the point aja ya.. Istri saya yang sedang hamil 7 bulan (awal)terkena virus/penyakit Herpes Zoster. Saya dan istri sudah berkonsultasi dengan salah satu dokter spesialis penyakit kulit, dan menurut analisa beliau, penyakit ini tidak berbahaya terhadap janin. Kemudian setelah itu istri saya diberikan resep sebanyak 2 tablet, 3 kali sehari, jadi total 6 tablet sehari, selama 5 hari.
Tetapi sudah 2 malam ini, istri saya merasa terganggu istirahatnya oleh karena rasa perih yang dirasakan. Pertanyaan saya adalah, apakah ada salep atau cara pengobatan alternatif/tradisional lainnya untuk mengatasi atau paling tidak mengurangi rasa perih yang mengganggu istirahat malam kami. Karena jika istri saya tidak bisa tidur, maka saya juga kena getahnya, mengingat saya harus bekerja pada keesokan harinya, sedangkan istri saya hanya tinggal dirumah.
Mohon saran atau solusi untuk mengatasi hal tsb diatas. Terima kasih.
-Andrew
Assalamu'alaikum , informative sekali post nya... Kebetulan saya sedang mengalami herpes zoster di pinggang bawah sebelah kiri....berbarengan dengan mastitis (radang payudara) saya masih menyusui anak saya....tapi takeout sekali menularkan virus herpes nya ke anak yg baru berumur 1 thn....haduuuhhh gmna yah....bingung :(
Posting Komentar